
Jika Sudah Bertaubat, Namun Bermaksiat lagi. Apakah Akan Diterima Taubatnya?
Orang berbuat maksiat lalu taubat, kemudian bermaksiat lagi, kemudian taubat lagi. Apakah taubatnya diterima? Tidak yakin bahwa Anda tidak akan kembali ke dosa lagi tidak mempengaruhi keabsahan taubat selama Anda bertekad untuk tidak kembali ke sana, karena tidak ada korelasi antara kedua hal tersebut.
Oleh karena itu, bertekadlah untuk tidak kembali ke dosa dan berusaha untuk menjauhkan diri dari penyebab terjerumus ke dalamnya lagi, dan tidak memperhatikan bisikan setan bahwa tidak akan kembali berbuat dosa. Iblis berbisik kepada orang itu bahwa dia akan kembali berbuat dosa, dan karena itu dia tidak perlu bertobat.

Syekh Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata: “Inilah sebabnya seseorang diperintahkan untuk bertobat setiap kali dia berbuat dosa. Seseorang berkata kepada Syekhnya: ‘Saya telah berdosa’. Dia [Syekh] berkata ‘Bertobatlah.’ Dia berkata ‘Tapi aku kembali (melakukan) dosa lagi.’ Syekh berkata kepadanya ‘Bertobatlah.’ Pria itu berkata ‘Sampai kapan?’ Syekh berkata ‘Sampai setan berduka’”
Selain itu, Abu Hurairah ra dengan dia meriwayatkan bahwa Nabi Shallallahu ‘alayhi wa sallam (semoga Allah meninggikan penyebutannya) mengatakan dalam hadits Qudsi:
“Seorang budak melakukan dosa dan kemudian berkata, ‘Ya Allah, ampunilah dosaku.’ Allah SWT berfirman, ‘Hambaku melakukan dosa dan dia tahu bahwa dia memiliki Tuhan yang mengampuni dosa dan menghukumnya.’ Kemudian dia berbuat dosa lagi dan berkata, ‘Ya Tuhanku, ampunilah aku,’ dan Allah SWT berfirman, ‘Hambaku melakukan dosa dan dia tahu bahwa dia memiliki Tuhan yang mengampuni dosa dan menghukumnya.’ Kemudian dia berbuat dosa lagi (untuk ketiga kalinya) dan berkata, ‘Ya Tuhanku, ampunilah aku,’ dan Allah SWT berfirman, ‘Hambaku melakukan dosa dan dia tahu bahwa dia memiliki Tuhan yang mengampuni dosa dan menghukumnya; lakukan sesukamu, karena Aku telah memaafkanmu.” [Al-Bukhari dan Muslim]
Ada lima syarat taubat:
- Berikhtiar, yaitu bertaubat karena Allah.
- Untuk meninggalkan dosa.
- Untuk merasa menyesal karena telah melakukan itu.
- Bertekad untuk tidak melakukannya lagi.
- Untuk bertobat sebelum orang itu menghembuskan nafas terakhirnya.
(NRN)