Demam berdarah adalah penyakit yang menyebabkan turunnya trombosit darah. Sehingga, umumnya orang yang sedang terkena penyakit demam berdarah merasakan kondisi yang lemas, pusing, hingga mimisan. Untuk mengatasinya disarankan untuk mengonsumsi makanan yang tinggi asam folat, dan vitamin untuk menaikkan trombosit darah kembali normal. ada beberapa makanan yang baik dikonsumsi saat dalam kondisi demam berdarah. Apa saja jenis makanannya? Yuk simak penjelasan berikut.
1. Daun Pepaya
Banyak peneliti menemukan bahwa daun pepaya berperan penting dalam melawan penyakit demam berdarah yang tergolong berbahaya ini. Mereka membantu meningkatkan jumlah trombosit yang turun ke tingkat yang sangat rendah pada pasien demam berdarah. Biasanya, disarankan untuk mengonsumsi daun ini dalam bentuk jus.
2. Jus Buah dan Sayuran
Banyak praktisi kesehatan merekomendasikan konsumsi asupan mangga, nanas, tomat, paprika, kembang kol, dan sebagainya ke dalam menu makanan harian. Karena kaya akan vitamin C yang dapat meningkatkan jumlah trombosit di angka rata-rata.
3. Pomegranat
Kaya akan mineral dan nutrisi penting, buah ajaib ini memberi tubuh aliran energi yang luar biasa. Oleh karena itu, hal ini memainkan peran penting dalam mengurangi kelelahan dan kelesuan yang dialami oleh pasien demam berdarah pada umumnya. Karena biji berwarna merah cerah ini juga merupakan sumber yang kaya zat besi, biji ini membantu menjaga jumlah rata-rata trombosit darah.
4. Air Kelapa
Demam berdarah umumnya menyebabkan dehidrasi. Oleh karena itu, sangat bermanfaat untuk mengonsumsi air kelapa yang kaya akan elektrolit dan nutrisi penting. Dalam banyak kasus, air jahe juga disarankan karena membantu melawan rasa mual yang dialami banyak pasien demam berdarah.
5. Jeruk
Campuran kaya antioksidan dan Vitamin C, jeruk dan jusnya juga membantu dalam mengobati dan menghilangkan virus demam berdarah.
Perlu diingatkan bahwa demam berdarah dapat meningkat dengan cepat setelah timbulnya gejala awal. Oleh karena itu, sangat penting bagi seseorang untuk mencari pertolongan medis segera setelah gejala-gejala ini terlihat. Pengobatan yang disebutkan di atas harus diterapkan hanya sebagai bentuk pengobatan tambahan.
