Kecaman Keras untuk Brand Fashion Australia, Cetak Lafaz Allah Di Baju Seksi

Hal menyimpang yang ditemukan pada koleksi terbaru dari label high-end streetwear asal Australia.

Brand high-end streetwear, Not A Man’s Dream asal Melbourne, Australia mendapat kecaman setelah secara tidak pantas menampilkan koleksi yang menyimpang dengan mencetak lafadz ‘Allah’ di busananya yang tergolong baju seksi yang dikenakan model saat berlanggak-lenggok dalam sebuah fashion show di Melbourne Fashion Festival (MFF) akhir pekan lalu.

Terdapat headpiece yang dikenakan oleh salah satu model yang memamerkan desain cetak lafadz ‘Allah’ disamakan dengan hijab sementara bahan pakaiannya sendiri tampak tipis, membuat penonton yang marah semakin frustrasi.

Dilansir dari news.com.au pihak MFF telah mengeluarkan permintaan maaf setelah koleksi Not A Man’s Dream yang ditampilkan mendapat kecaman keras dari masyarakan Melbourne. “Kami memahami karya-karya tertentu yang ditampilkan sebagai bagian dari Runway Penutupan (Sabtu, 11/3/2023) malam telah menyebabkan pelanggaran bagi beberapa anggota komunitas kami. Pihak kami tidak bermaksud untuk tidak menghormati siapa pun dan kami mohon maaf atas pelanggaran yang ditimbulkan.” kata pihak festival dalam permintaan maafnya.

Baca juga  Beberapa Desainer Internasional Akan Tampil Di Jakarta Fashion Week 2020

Pernyataan tersebut, yang diposting ke akun Instagram festival, selanjutnya menyatakan telah menghubungi desainer merek Samantha Saint James yang setuju untuk menghapus konten yang menampilkan desain yang kontroversial tersebut pada kanal sosial media mereka.

Samantha Saint James selaku desainer juga meminta maaf atas karyanya yang menyimpang dari norma agama. “Saya minta maaf atas pelanggaran atau rasa tidak hormat yang disebabkan oleh bagian-bagian tertentu yang saya tunjukkan di landasan pacu MFF Sabtu malam,” jelasnya dilansir dari news.com.au

Lanjutnya, ia menjelaskan bahwa beberapa pakaian menyebabkan pelanggaran sekaligus benar-benar meminta maaf atas kejadian ini.

Baca juga  Fashion Komunikasi Sebagai Identitas Pada Mahasiswa Pendemo

Foto dan cuplikan promosi yang berisi desain telah dihapus dari media sosial MFF sementara label dan Saint James telah berhenti menggunakan Instagram.

Salah satu kecaman keras yang tersorot berasal dari model Mona Khalifa yang menyuarakan amarahnya melalui TikTok untuk menjelaskan mengapa desainnya menghina.

“Lihat bagaimana dia berpakaian, dia benar-benar telanjang dan ada kata Allah di sekujur tubuhnya,” kata Ms Khalifa.

“Tidak ada alasan bagi siapa pun untuk meletakkan kata ‘Allah’ atau apapun yang Islami pada hal seperti ini.”

Dia juga menjelaskan dalam sebuah postingan di Instagram story-nya bagaimana nama Tuhan “sangat sakral” bagi komunitas Arab Muslim dan Kristen.

Translate »