Ditemani kerlap-kerlip cahaya di langit Los Angeles dan pantulannya di lautan, H&M mengumumkan launching koleksi Studio SS20. Koleksi ini, yang ditujukan untuk wanita berjiwa bebas dengan style yang sama bebasnya, menjadi nyata di Beverly Hills.
Ann-Sofie Johansson, Creative Advisor di H&M mengatakan, rumah gaya abad pertengahan ini dimodernisasi dengan lampu-lampu dan filter untuk menampilkan beragam palet warna dalam koleksi ini, yang kontras dengan lingkungan alami daerah. H&M Studio SS20 Collection dapat dibeli di toko online H&M dan di toko-toko terpilih mulai tanggal 20 Februari. Di Indonesia, koleksi ini hanya tersedia di H&M Grand Indonesia dan di ID.HM.COM.
“Koleksi S/S20 adalah semangat bebas berwawasan ke depan – seseorang yang senang berselancar, memanjat, berjelajah dan yang ingin mengalami hal-hal baru. Koleksi ini alami dan halus, kain alami dengan tepi dicampur dengan elemen halus, seperti logam mengkilap dan aksesoris futuristik. Juga ada kebebasan dalam cara koleksi dapat dipakai, kami ingin pelanggan kami merasa bahwa apa pun bisa terjadi,” terangnya.
Terilhami oleh perjalanan riset ke pulau Gotland di Swedia, SS20 Collection memetik contoh dari seorang wanita peselancar, seseorang yang mengenakan pakaian santai dengan keliman yang kasar dan baju renang yang sporty.
Bahan utamanya mencakup gaun polyester daur ulang berwarna electric pink, jaket blazer bahan viscose-linen dengan keliman yang kasar dan celana panjang wide leg, cardigan tenun bahan katun-nilon yang tebal, dan sepatu boots hak tinggi bahan kulit yang mencolok. Palet warna hot pink dan cobalt blue dengan seleretan acid green menjadi dominan terhadap warna putih kapur dan krem.
Collection ini akan dibagi menjadi dua, satu dengan fokus pada musim panas berisi baju renang atletis, dan satunya berupa kaftan pendek yang bisa dibeli mulai akhir bulan Mei.
“Saya terinspirasi untuk membuat instalasi kristal permen dengan H&M setelah melihat palet warna gembira dari koleksi studio H&M yang baru. Kombinasi neon pink hijau dan biru mengingatkan saya pada batu permata mentah, jadi saya membuat cincin koktail permen raksasa yang tertanam di batu-batu gurun dengan ukuran besar – sebuah interpretasi nyata dari tema tersebut, menawarkan kepada para tamu kesempatan untuk berinteraksi dan mencicipi koleksi.”, ucap Maayan Zilberman. (YA)
