Seluruh dunia baru saja dikejutkan dengan bencana kebakaran hutan di Hutan Amazon, Brasil. Dalam hal ini, kebakaran yang terjadi di tahun 2019 ini merupakan bencana alam kebakaran hutan terbesar, dengan presentase meningkat sampai dengan 83%. Hal tersebut dikemukakan oleh data satelit dan Institus Nasional Riset Antariksa (Inpe) Brasil.
Bahkan tagar #SaveAmazon dan #PraForTheAmazon pun sampai ramai digunakan oleh masyarakat melalui media sosial, khususnya Twitter, sebagai gambaran dari fenomena besar ini. Saat ini, kebakaran hutam sudah menyebar ke bagian Amazon di barat laut Brasil. Tepat di hari Minggu pada 11 Agustus 2019. NAS pun mencatat bahwa besarnya api yang besar bisa terlihat dari luar angkasa.
Salah satu pihak yang bersuara terhadap fenomena ini ialah Lovejoy seorang ahli ekologi yang mengatakan “Tidak diragukan lagi, ini adalah konsekuensi dari peningkatan deforestasi baru-baru ini.”. Deforestasi ini sendiri ialah suatu proses penghilangan hutan dengan cara penebangan untuk diambil kayunya, dengan kata lain mengubah perntukan lahan hutan menjadi non hutan. Pasalnya, data yang dirilis oleh INPE pada awal Agustus menunjukkan, di musim kemarau ini terdapat lebih banyak pohon yang berhasil di tebang. Hal tersebut dikhawatirkan beberapa pihak khususnya pecinta lingkungan, dimana deforestas bermula sejak Jair Bolsonaro diangkat jadi presiden pada tahun 2018, dimana ia kerap berkampanye untuk mengubah Amazon menjadi sesuatu yang berbau bisnis.
NASA menyatakan bahwa di region Amazon, kebakaran hutan merupakan suatu hal yang langka ditahun ini, pasalnya ditempat tersebut termasuk daerah yang memiliki iklim yang basah sehingga seharusnya dapat mencegah nyalanya api serta penyebaran api. Namun, titik api bisa semakin besar terhitung pada bulan Juli sampai dengan Agustus karena munculnya musim kemarau.
Menurut Scarflover, siapakah yang harus disalahkan? Manusia atau alam?
(Penulis : DA)
