Waspada Virus Antraks Menyebar di Gunung Kidul

Terdapat kasus belasan orang dirawat dan seorang meninggal karena mengidap penyakit antraks di Gunung Kidul. Penyebaran virus antraks ini terjadi karena beberapa sapi warga mati yang mendadak, dagingnya dikonsumsi oleh warga.

Diduga tempat pertama penyebaran adalah di Dusun Ngrejek, Desa Gombang, Kecamatan Ponjong dan menyebar ke seluruh wilayah di Gunung Kidul, Pemerintah Kabupaten langsung memberikan antibiotik pada 540 warga di kawasan yang rawan virus tersebut yaitu daerah  Dusun Ngrejek Wetan dan Ngrejek Kulon.

Selain memberikan antibiotik kepada warga, Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) juga melakukan disinfektan ke sejumlah daerah rawan. Kadis kesehatan Gunung Kidul pun telah menurunkan tim “One Health“ yang bertugas untuk memantau 2×60 hari warga dan daerah sekitar untuk mencegah antraks dan penanganan dini bagi penderita, karena mulai dari masuknya bakteri (antraks) sampai terjadinya gejala (antraks) dari 1-60 hari.

Baca juga  Bangkitkan Semangat Sekolah dengan Lagu Anak “Ayo Sekolah” oleh Daffa Syawlan

Tim One Health ini juga sudah mengambil sampel dari 41 orang yang kontak langsung dengan sapi yang mati mendadak tersebut. Sampel ini juga sedang diuji di laboratorium di BBVET Wates dan BBVET Bogor. Hasil uji sampel tersebut terdiri dari sampel usapan luka dan tanah yang menunjukkan hasil positive antraks.

Baca juga  Apa Itu Micro Wedding?

Dinas Kesehatan telah mengirimkan surat edaran kepada seluruh Puskesmas, Rumah Sakit dan Klinik Swasta di seluruh Gunungkidul. Surat tersebut berisi tentang kewaspadaan antraks, sehingga jika sewaktu-waktu ada warga yang tepapar virus tersebut langsung bisa ditangani.

Virus ini menyerang 3 tubuh manusia yaitu kulit, kulit akan terlihat seperti luka dan di tengahnya ada hitam dan dikelilingi nanah, kedua saluran pencernaan dan terakhir pernapasan. Jika terjadi gejala tersebut langsung bawa ke puskesmas terdekat agar bisa langsung ditangani. (DP)

Translate »