
Tanda Seseorang Memiliki “Inner Child” yang Terluka serta Dampaknya
Pernahkah Scarflover mendengar istilah inner child?
Inner child dapat diartikan sebagai sisi kepribadian seseorang yang terbentuk dari berbagai peristiwa atau pengalaman saat kecil hingga setelahnya yang dapat memengaruhi proses tumbuh kembang seseorang.

Lalu, mengapa inner child dapat mempengaruhi kepribadian dan cara bersikap seseorang dikemudian hari?
Sebagian besar orang dewasa tanpa disadari bisa saja menyimpan luka atau trauma yang dialami ketika masih kecil. Nah, pengalaman masa kecil di masa lalu ini lah yang bisa memberi efek destruktif seseorang ketika dewasa. Hal ini dikhawatirkan bisa berdampak mulai dari perasaan susah untuk merasakan kebahagian, susah untuk mejalani hubungan dengan pasangan, atau bahkan bisa berdampak lebih lanjut pada pola asuh yang salah ketika nanti memiliki anak.
Dilansir dari BetterHelp, beberapa peristiwa yang dapat menyebabkan inner child seseorang terluka bisa diakibatkan oleh kehilangan orang tua, pernah dilecehkan secara fisik, pernah diabaikan secara emosional, pernah mengalami penindasan dan korban kekerasan, dan lain sebagainya.
Lantas bagaimana tanda seseorang memiliki inner child yang terluka?
- Sering menyalahkan diri sendiri
Seseorang dengan inner child yang terluka cenderung berlebih ketika merasa menyesal. Perasaan menyesal yang dialami ajan berlangsung setiap saat meskipun tidak melakukan kesalahan apapun.
- Sulit percaya dengan orang lain
Pengalaman dibohongi atau dikhianati pada masa lalu, bisa mempengaruhi kehidupan seseorang pada masa dewasa lho. Ada dua sisi kemungkinan yang terjadi. Bisa saja setelah itu seseorang akan merasa lebih aware, tapi disisi lain hal ini bisa membentuk kepribadian menjadi sulit percaya dengan orang lain atau bahkan bisa memicu sifat seseorang menjadi posesif.
- Memiliki emosi yang tidak stabil
Orang dengan inner child yang terluka juga sering ditandai dengan rendahnya kontrol emosi. Emosi yang berubah-ubah bisa saja disebabkan karena pengalaman masa kecil yang buruk seperti mendapatkan perlakuan kekerasan dan kurangnya kasih sayang.
- Mudah merasa takut
Semua orang pasti memiliki ketakutan. Namun, seseorang dengan inner child yang terluka akan memiliki ketakutan berlebih yang bisa berdampak negative jika tidak diatasi dengan segera.
- Ingin membahagiakan semua orang
Tidak ada salahnya jika Anda ingin membuat orang lain bahagia. Namun jangan sampai Anda selalu mau melakukan apapun yang orang lain minta dan selalu mendahulukan orang lain sebelum diri Anda sendiri. Hal ini dikhawatirkan dapat membuat Anda kehilangan kendali terhadap tekanan dan tuntunan dalam kehidupan Anda.
Perlu dipahami bahwa proses berdamai dengan inner child yang terluka memang memerlukan waktu. Meski masa lalu tidak bisa dirubah, Anda harus bisa melupakan rasa luka itu dan berhak memiliki kehidupan yang lebih bahagia.
(CD)