Tahun Kesedihan, Peristiwa Haru Dalam Kehidupan Rasulullah SAW

Cobaan yang mendalam

Rasulullah SAW adalah sosok yang penuh kesabaran dan keteguhan dalam menghadapi berbagai ujian hidup. Meskipun beliau adalah manusia pilihan Allah, namun perjalanan hidupnya tidak lepas dari kesedihan dan cobaan yang mendalam. Berikut adalah beberapa peristiwa kesedihan yang pernah menimpa Rasulullah SAW.

kesedihan rasulullah
Image: Dok.Redaksi

“Tahun kesedihan menjadi momen yang dirasakan oleh Rasulullah SAW., ditengah perjuangannya dalam dakwah menyebarkan nilai keislaman di masyarakat banyak orang terdekat beliau yang wafat. Tetapi Rasulullah SAW. percaya bahwa bersama kesulitan pasti ada kemudahan,” jelas Ustadz Abi Makki saat kajian Story of The Universe Scarf Media X Terang Jakarta di Masjid At-Taqwa Sriwijaya pada Sabtu, (15/02/2025).

Peristiwa Kesedihan Rasulullah SAW.

Setiap perjalanan hidup memiliki masa-masa sulit, dan bahkan manusia paling mulia, Rasulullah SAW, tidak luput dari ujian berat. Salah satu masa paling menyedihkan dalam kehidupan beliau dikenal sebagai Aam al-Huzn atau Tahun Kesedihan. Peristiwa ini terjadi sekitar tahun ke-10 kenabian, ketika dua orang terdekat dan paling mendukung dakwah beliau wafat, yaitu Abu Thalib dan Siti Khadijah.

1. Wafatnya Abu Thalib, Paman Rasulullah SAW

Baca juga  Umat Muslim Gelar Salat Tarawih Perdana di 2 Tempat Fenomenal Ini!

Kehilangan Abu Thalib sebagai sosok pelindung dan pembela Rasulullah SAW sejak kecil menjadi peristiwa kesedihan yang beliau alami. Abu Tahlib menjaga Rasulullah dari kaum Quraisy yang selalu berusaha menyakiti dan menghalangi dakwahnya. Dengan wafatnya Abu Thalib, kesedihan Rasulullah SAW kehilangan perlindungan politik yang selama ini menjaganya dari ancaman kaum Quraisy.

Peristiwa kesedihan terlebih bagi Rasulullah SAW adalah kenyataan bahwa Abu Thalib wafat dalam keadaan belum mengucapkan syahadat. Meskipun Rasulullah SAW terus membujuknya untuk beriman kepada Allah di saat-saat terakhirnya, Abu Thalib tetap teguh pada keyakinan kaumnya, meskipun hatinya selalu mendukung dakwah keponakannya.

Peristiwa ini menjadi salah satu ujian paling berat dalam hidup Rasulullah SAW, mengajarkan kita tentang keteguhan hati dalam menghadapi kehilangan dan perjuangan dakwah yang penuh tantangan.

2. Wafatnya Khadijah binti Khuwailid

Khadijah adalah istri pertama Rasulullah SAW yang selalu mendukungnya dalam suka dan duka. Beliau adalah orang pertama yang beriman kepada risalah Rasulullah dan mengorbankan hartanya demi perjuangan Islam. Kehilangan Khadijah menjadi pukulan berat dan kesedihan Rasulullah SAW, karena ia adalah sumber ketenangan dan kekuatan baginya.

Baca juga  5 Langkah Efektif untuk Membantu Suami Terhindar dari Judi Online

3. Peristiwa Thaif

Setelah kehilangan Abu Thalib, Rasulullah SAW mencari perlindungan di Ta’if untuk menyebarkan dakwahnya. Namun, penduduk Ta’if menolak beliau dengan sangat kasar. Mereka tidak hanya menolak dakwahnya, tetapi juga mengusirnya dengan cara yang menyakitkan. Rasulullah SAW dilempari batu hingga tubuhnya terluka dan berdarah. Meskipun mengalami perlakuan yang sangat menyakitkan, Rasulullah SAW tetap bersabar dan bahkan mendoakan kebaikan bagi penduduk Ta’if.

Dalam kesedihan yang mendalam, Rasulullah SAW tetap teguh dalam keimanan dan dakwahnya. Allah SWT kemudian menghibur beliau dengan peristiwa Isra’ dan Mi’raj, menunjukkan bahwa di balik setiap kesulitan, ada kemudahan.

Dari peristiwa Aam al-Huzn ini, kita belajar bahwa kesedihan dan ujian adalah bagian dari perjalanan hidup. Namun, dengan kesabaran dan keyakinan kepada Allah, setiap cobaan akan membawa hikmah dan pertolongan dari-Nya.

Kehilangan dua sosok di atas membuat situasi Rasulullah SAW semakin sulit, baik dalam aspek perlindungan sosial maupun dukungan pribadi. Peristiwa ini menjadi ujian berat bagi beliau, tetapi juga menjadi titik balik dalam perjuangan dakwah Islam.

Translate »