
Sering Self Diagnosis? Ini Dampaknya!
Saat ini, kita sudah diberi segala kemudahan dalam mengakses dan juga mendapatkan informasi apapun. Segala yang dibutuhkan semuanya tersedia di internet, salah satunya adalah jenis-jenis penyakit.
Anda hanya butuh menyebutkan gejala yang dialami, internet akan langsung memberikan beberapa kemungkinan penyakit yang dialami. Namun sayangnya, informasi demikian terkadang tidak dihadapi dengan bijak. Karena masih banyak yang selalu melakukan self diagnosis.

Singkatnya, self diagnosis merupakan keadaan dimana Anda mendiagnosa diri sendiri, biasanya soal penyakit, ntah itu penyakit media atau penyakit mental. Informasi yang didapatkan pun bisa dari mana saja.
Padahal, sebenarnya self diagnosis itu tak boleh dilakukan lho, Scarf Lover.
Karena, pada saat Anda mendiagnosa sebuah penyakit, seakan-akan Anda benar-benar mengetahui tentang seluk beluk penyakit tersebut.
Misalnya, saat suasana hati sedang senang dan tiba-tiba sedih, dengan mudahnya mendiagnosa diri sendiri mengidap bipolar, padahal tidak secepat itu prosesnya.
Berbeda pada saat memutuskan untuk melakukan konsultasi dengan dokter, dokter akan memeriksa dan juga bertanya tentang perubahan hati tersebut, seberapa cepat perubahannya. Baru setelah itu, baru bisa mendapatkan diagnosanya.
Self diagnosis bisa merusak peran dokter itu sendiri lho, Scarf Lover. Karena dokter memang sudah sewajarnya bertugas untuk mendiagnosa dan juga mengobati. Tentu akan jauh jelas dan akurat dibanding harus self diagnosis.
Dengan mendiagnosa diri sendiri, Anda sangat bisa saja melewatkan hal-hal yang penting. Contohnya, saat Anda mengalami insomnia dan sering depresi, kemudian percaya bahwa Anda mengalami depresi berat dan gangguan tidur. Padahal belum tentu. Justru dengan mendiagnosa diri sendiri, bisa membuat keadaan menjadi jauh lebih buruk.

Hal-hal lain yang bisa berdampak saat mendiagnosa diri sendiri adalah mungkin saja Anda mengonsumsi obat yang salah. Karena mendapatkan informasi seadanya dari internet lalu langsung membeli obat di apotek. Lebih parah kan?
Maka dari itu, saat mengalami sesuatu, jangan sungkan untuk langsung menanyakan kepada ahlinya sehingga akan mendapatkan penanganan yang tepat dan tepat. Daripada harus memaksa diagnose diri sendiri yang belum tentu jelas hasilnya. (AA)