
Pertama Kali di Dunia, Albania Angkat Menteri AI Perempuan Untuk Bantas Korupsi
Memanfaatkan teknologi AI untuk gantikan posisi menteri pemerintahan.
Albania baru saja mencetak sejarah dengan langkah revolusioner di bidang pemerintahan. Untuk pertama kalinya di dunia, sebuah negara resmi memperkenalkan Menteri AI “perempuan” bernama Diella, yang memiliki mandat utama untuk mengawasi dan mencegah praktik korupsi dalam proses tender publik. Keputusan ini menjadi sorotan global, sekaligus menandai era baru pemanfaatan kecerdasan buatan dalam sistem birokrasi.

Melansir dari laman BBC, Perdana Menteri Albania, Edi Rama memperkenalkan Diella sebagai anggota kabinet barunya pada hari Kamis (11/9), empat bulan setelah berhasil mengamankan masa jabatan keempatnya dalam pemilu bulan Mei. Namun, langkah tersebut lebih bersifat simbolis ketimbang resmi, mengingat konstitusi Albania menegaskan bahwa seorang menteri pemerintah harus merupakan warga negara yang cakap secara mental dan berusia minimal 18 tahun. “Kami bekerja dengan sebuah tim brilian, yang tidak hanya terdiri dari orang Albania tetapi juga internasional, untuk meluncurkan model AI penuh pertama dalam pengadaan publik,” ujar Perdana Menteri kepada BBC.
Bukan hanya akan menghapus segala potensi pengaruh dalam proses lelang publik juga akan membuat proses tersebut jauh lebih cepat, lebih efisien, dan sepenuhnya dapat dipertanggungjawabkan.
Diella sendiri sebenarnya telah bekerja di Albania bahkan sebelum “penunjukan” oleh pemerintah. Wujud pertamanya adalah sebagai asisten virtual berbasis AI yang membantu pemohon dalam proses mendapatkan dokumen resmi.
Diella, yang dikembangkan dengan teknologi Artificial Intelligence canggih, dirancang khusus untuk memantau transparansi, mengidentifikasi potensi penyalahgunaan wewenang, hingga menganalisis data tender secara objektif. Dengan bentuk representasi sebagai sosok virtual woman, kehadiran Diella juga diharapkan membawa simbol keberanian, inklusivitas, dan inovasi di tengah politik Albania.
Langkah ini sejalan dengan misi pemerintah Albania untuk membangun sistem pemerintahan yang lebih bersih, transparan, dan efisien. Perdana Menteri Albania menegaskan bahwa penggunaan AI sebagai “menteri” bukanlah pengganti peran manusia sepenuhnya, melainkan sebuah kolaborasi untuk memperkuat integritas institusi negara.
Dengan langkah historis ini, Albania menegaskan dirinya sebagai pelopor dalam mengintegrasikan AI ke dalam sistem politik. Kehadiran Diella menjadi simbol bahwa di era digital, inovasi bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan untuk menghadapi tantangan klasik seperti korupsi dengan cara yang lebih cerdas dan transparan.