
Muslimah Creative Day 2025 Resmi Dibuka dengan Arah Baru bagi Inovasi dan Kreativitas Digital
Mendorong kolaborasi dan inovasi di tengah pesatnya perkembangan kreatif digital.
Perhelatan Muslimah Creative Day (MCD) 2025 resmi dibuka hari ini di City Hall Pondok Indah Mall 3, menandai dimulainya rangkaian selebrasi kreativitas perempuan Muslim Indonesia.
Acara pembukaan yang dimulai dengan lagu Indonesia Raya ini dihadiri oleh Temi Sumarlin selaku CEO & Founder Scarf Media, Yovie Widianto sebagai Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif, serta Yuke Sri Rahayu sebagai Deputi Bidang Kreativitas, Budaya, dan Desain KEMENKRAF RI.

Tahun ini, MCD mengusung tema “Creative, Innovative, and Culture,” yang menjadi pijakan utama dalam memperkuat identitas modest fashion melalui budaya, inovasi, dan kreativitas lintas generasi.

Dalam sambutannya, Temi Sumarlin menyoroti karakter kreatif masyarakat Indonesia, terutama generasi muda yang menjadi penggerak pertumbuhan industri modest fashion. Ia menekankan bahwa kekayaan wastra Indonesia dan tingginya aktivitas masyarakat di media sosial membuka peluang besar bagi desainer muda untuk berkembang.
“Wastra Indonesia memiliki ciri khas yang sangat kreatif. Ditambah tingginya penggunaan media sosial, terutama oleh Gen Z, awareness terhadap modest fashion berkembang sangat cepat dan membuat pertumbuhan desainer muda semakin menjanjikan,” ujar Temi Sumarlin, CEO & Founder Scarf Media.

Yuke Sri Rahayu selaku sebagai Deputi Bidang Kreativitas, Budaya, dan Desain KEMENKRAF RI menggarisbawahi pentingnya arah industri fashion yang selaras dengan isu keberlanjutan global.
Ia menyampaikan bahwa kekuatan estetika Indonesia harus dibarengi dengan kesadaran akan material dan dampak lingkungan. “Indonesia memiliki keunggulan wastra dan estetika yang luar biasa. Kita perlu mulai lebih sadar material dan mengurangi kontribusi terhadap limbah fesyen. Scarf Media yang konsisten menggaungkan modest fashion semoga terus menjadikan MCD momentum menuju pasar global,” tutur Yuke Sri Rahayu.

Yovie Widianto turut mendukung dan memberikan pandangan inspiratif mengenai kolaborasi sebagai kunci kemajuan industri kreatif. Menurutnya, Indonesia memiliki karakter kuat dalam fashion maupun musik yang memungkinkan negara ini menjadi kekuatan besar di Asia.
“Saya tidak pernah ragu bahwa Indonesia adalah calon superpower kreatif di Asia. Dari segi kualitas maupun kuantitas, saya punya keyakinan besar,” ucapnya.

Ia juga mengajak para pelaku industri untuk tidak takut terhadap perkembangan teknologi. “Setiap karya punya nyawa yang penting bagaimana kita menemukan ‘hook’-nya. Jangan takut pada AI, jadikan ia alat bantu yang memperkuat karya. Asal data yang kita masukkan tepat, teknologi bukan ancaman,” tambahnya.
Dengan dukungan tokoh-tokoh kreatif tersebut, Muslimah Creative Day 2025 menjadi momentum untuk memperkuat jejaring modest fashion Indonesia dan membuka peluang lebih luas bagi karya anak bangsa untuk melangkah ke pasar global.








