Kenapa Pengurangan Hutan Bikin Banjir Mudah Terjadi? Ini Faktanya

Banjir yang melanda beberapa hari ini mengingatkan kita bahwa hilangnya fungsi hutan bukan sekadar isu lingkungan, tapi faktor nyata yang mempercepat terjadinya bencana.

Beberapa hari terakhir, banjir melanda sejumlah wilayah Sumatera dan Aceh. Momen seperti ini sering menjadi pengingat bahwa alam sebenarnya bekerja dengan sistem yang sangat teratur. Ketika satu bagian terganggu, dampaknya bisa terasa sampai ke kehidupan manusia. Scarflovers mungkin sering melihat banjir terjadi setelah hujan besar, tapi yang jarang dibahas adalah bagaimana hutan dan tanah memiliki peran penting dalam mencegahnya.

Hutan adalah penjaga alami yang bekerja tanpa banyak terlihat. Pohon-pohon di dalamnya menahan laju air hujan, akar-akar mereka menjaga tanah tetap kuat, dan tanah yang sehat menyerap air seperti spons besar. Ketika fungsi ini berjalan baik, air hujan yang turun dalam jumlah besar tidak langsung mengalir ke pemukiman, tetapi meresap perlahan ke dalam tanah. Di daerah lereng, akar pohon juga berfungsi menahan pergerakan tanah agar tidak mudah longsor. Inilah alasan mengapa daerah yang masih terjaga hutannya cenderung lebih aman meski curah hujan tinggi.

Baca juga  Kenali Atlet Putri Asal Indonesia, Yang Akan Berlaga di Tokyo Olympic 2020
Image: Instagram/ @muslimvox

Sebaliknya, ketika hutan berkurang atau tanah kehilangan daya serap karena pembangunan yang tidak terkontrol, air hujan kehilangan tempat untuk meresap. Tanah menjadi keras, aliran air menjadi lebih cepat, dan tekanan pada lereng semakin besar. Kombinasi inilah yang membuat banjir dan longsor lebih mudah terjadi. Jadi bukan hanya soal curah hujan yang tinggi, tetapi tentang hilangnya fungsi alami yang seharusnya menahan, menyerap, dan mengatur aliran air.

Image: Instagram/ @muslimvox

Karena itu, menjaga ruang hijau bukan hanya wacana lingkungan semata. Ini menyangkut keselamatan dan kenyamanan hidup. Langkah kecil seperti tidak menebang pohon sembarangan, menjaga kebersihan sungai, mendukung kawasan resapan air, atau sekadar mempertahankan pohon di sekitar rumah memberi kontribusi nyata bagi keseimbangan alam. Anda atau Scarflovers mungkin tidak langsung merasakan dampaknya hari itu juga, tapi dalam jangka panjang, lingkungan yang terjaga akan menjadi pelindung alami dari berbagai bencana.

Baca juga  Mengenal Istilah “Asian Value”, yang Sedang Ramai Dibahas pada Podcast Total Politik

Banjir di Sumatera dan Aceh pengingat bahwa alam selalu memberi tanda ketika keseimbangannya mulai terganggu. Semoga dari kejadian ini, kita bisa lebih menghargai fungsi hutan dan tanah dua elemen yang mungkin terlihat biasa, tapi sebenarnya memegang peran besar dalam menjaga wilayah tetap aman dari banjir dan longsor. Menjaga alam bukan hanya tentang menghijaukan bumi, tapi juga tentang menjaga masa depan kita sendiri.

Translate »