Intip Suasana Sambut Ramadan 2024 di Berbagai Belahan Dunia

1. Kegembiraan sambut Ramadan di Gaza

Image: thehindu.com

Keluarga kita di Gaza menyambut Ramadan dengan kegembiraan yang dirayakan dari sebuah sekolah yang kini beralih menjadi penampungan pengungsi di bawah PBB. Ditengah serangan yang tak henti dari kejahatan genosida yang dilakukan oleh Israel, datangnya Ramadan disambut seperti biasanya.

Dilansir dari Reuters, Nehad El-Jad sebagai salah satu pengungsi di Gaza mengatakan “Ramadan adalah bulan yang penuh berkah meski sebenarnya tahun ini tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, namun tetap tabah dan sabar, dan kita akan menyambut bulan Ramadan seperti biasa, dengan dekorasi, nyanyian, dengan doa, dan puasa,” katanya.

2. Gemerlap lampu di London

Image: en.minanews,net

London juga merayakan datangnya bulan Ramadan dengan berbagai instalasi gemerlap lampu di Conventry Street, dekat Piccadily Circus. Instalasi dihias dengan bentuk bulan sabit dan tulisan ‘Selamat Ramadan’ yang meriah dan membawa spiritualitas bulan suci umat muslim di London. Menariknya, Walikota London, Sadiq Khan membuka upacara menyalakan rangkaian instalasi buat nyambut datangnya bulan suci Ramadan, pada Kamis (7/3).

Baca juga  3 Langkah Mudah untuk DIY Face Shield

3. Suasana Tarawih Perdana Ramadan di New York

Image: aa.com.tr

Sahabat muslim di New York juga sambut Ramadan dengan menggelar salat tarawih perdana berjamaah di Times Square, Minggu (10/3) malam waktu setempat. Muslim di AS memulai Ramadan hari ini. Di pusat keramaian New York ini, salat tarawih berlatar belakang layar iklan LED yang menyala terang yang jadi ciri khas Times Square.

4. Pemasangan Ratusan Lampu Bohlam di Istanbul

Baca juga  Wisata Anti-Mainstream di Singapura: Jelajahi Sisi Unik Kota Lion
Image: apnews.com

Kisah seorang perajin Turki yang memperkenalkan seni kerajinan ‘Mahya’ yang telah menerangi cakrawala Istanbul selama Ramadhan selama beberapa dekade. Tahun ini mungkin yang terakhir, karena tidak adanya calon penerus, masa depan kerajinan Mahya berada di ujung tanduk. Mahya sendiri berupa pemasangan lampu bohlam LED dengan pesan keagamaan di beberapa masjid di Istanbul. Kini hanya sembilan masjid yang masih memanfaatkan kerajinan tradisional Mahya.

Bentuk seni Mahya diperkirakan berusia setidaknya 400 tahun, berasal dari zaman Sultan Ottoman dan aslinya dibuat dengan lilin minyak. Menurut Yildiz, tradisi kuno tidak hanya berfungsi sebagai tontonan visual tetapi juga membawa pesan spiritual. “Di saat televisi, bioskop, atau koran belum ada, Mahya hadir sebagai media visualnya,” ujarnya.

Translate »