
Wanita Lebih Berisiko Terdampak Perubahan Iklim
Sebuah laporan baru yang dirilis pada Bonn Climate Change Conference 2022 bulan Juni lalu memaparkan alasan wanita lebih berdampak dari perubahan iklim dibandingkan pria.
“Dampak iklim, terutama peristiwa cuaca ekstrem, mempengaruhi peran wanita dan pria di seluruh dunia, khususnya di daerah pedesaan,” kata Fleur Newman, Ketua Tim Gender di UNFCCC (Perubahan Iklim PBB)
Contohnya, di beberapa negara Afrika, banyak pria bermigrasi dari pedesaan ke perkotaan untuk mencari pekerjaan. Para wanita pun bertanggung jawab atas tanah dan rumah tangga. Mereka bertugas mengumpulkan kayu bakar dan air dengan perjalanan jauh di tengah cuaca ekstrem.

Menurut pengajuan Pusat Tata Kelola Sektor Keamanan Jenewa, kekerasan berbasis gender banyak terjadi di wilayah konflik yang juga lebih berisiko mengalami peristiwa cuaca ekstrem. Misalnya, perempuan dan anak perempuan di Kolombia, Mali dan Yaman karena kombinasi dampak perubahan iklim, degradasi lingkungan, dan konflik.
Perkawinan anak, yang dianggap sebagai tindakan kekerasan berbasis gender, telah diamati di berbagai komunitas sebagai cara untuk mengatasi bencana.
Adapun di Bangladesh, Ethiopia, dan Kenya, pernikahan anak adalah cara untuk mengamankan dana atau aset dan memulihkan kerugian yang dialami akibat bencana terkait iklim, seperti kekeringan, banjir berulang, dan badai hebat.
Peristiwa cuaca ekstrem akibat perubahan iklim secara tidak proporsional mempengaruhi wanita untuk melakukan tugas sehari-hari dan banyak dari mereka terpaksa putus sekolah.
“Dunia tidak dapat mencapai tujuan utama Perjanjian Paris untuk membatasi kenaikan suhu rata-rata global hingga 1,5 derajat Celcius kecuali semua umat manusia terlibat dalam mengatasi perubahan iklim,” imbuhnya.
Laporan tersebut menyoroti bagaimana perempuan adalah agen perubahan. Ketika mereka memiliki akses yang sama terhadap peluang pengambilan keputusan, misalnya, meningkatkan tingkat kehadiran di sekolah untuk anak-anak mereka, meningkatkan ketahanan pangan, pola mobilitas yang lebih ramah lingkungan, dan mengurangi permintaan energi.