Pentingnya Rasa Hormat Kepada Peran Guru

Menjadi guru adalah tugas dan peran yang sangat mulia hingga muncul istilah “Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa”. Menjadi guru bukan hanya mengajar para peserta didik menjadi pintar. Lebih dari itu, guru juga memiliki peran mendidik peserta didik memiliki akhlak yang baik.

Di Indonesia, kita memperingati Hari Guru Nasional setiap tanggal 25 November, yang pertama kali ditetapkan pada tanggal 25 November 1994 oleh Presiden Soeharto melalui Keputusan Presiden Nomor 78 tahun 1994 tentang Hari Guru Nasional.

Baca juga  Pesan Inspiratif Ning Nida, Raih Juara Musabaqah Hifdzil Quran di Rusia

Terbentuknya karakter generasi muda bangsa berasal dari keuletan seorang guru dalam mendidik dan menjadi sumber ilmu para peserta didik mewujudkan sebuah perdaban yang mulia ke depannya.

Untuk itu, menghormati guru juga tidak kalah penting bagi seorang pelajar. Dalam rangka hormat kepada guru dan orang tua, pahala memuliakan guru adalah surga. Nabi Muhammad SAW bersabda seperti yang dikutip dalam Lubab al-Hadits oleh Imam Jalaluddin al-Suyuthi, “Barangsiapa memuliakan orang berilmu (guru), maka sungguh ia telah memuliakan aku. Barangsiapa memulikan aku, maka sungguh ia telah memuliakan Allah. Barangsiapa memuliakan Allah, maka tempatnya di surga”.

Baca juga  3 Penopang Keberhasilan Dakwah Rasul

Keutamaan menghormati guru, menurut hadits:

تَعَلَّمُوْاوَعَلِّمُوْاوَتَوَاضَعُوْالِمُعَلِّمِيْكُمْ وَلَيَلَوْا لِمُعَلِّمِيْكُمْ }(رَواهُ الطَّبْرَانِيْ{)

Artinya: “Belajarlah kamu semua, dan mengajarlah kamu semua, dan hormatilah guru-gurumu, serta berlaku baiklah terhadap orang yang mengajarkanmu.” (HR Thabrani).

Begitu sebaliknya, bagi yang mengajarkan ilmu seperti guru juga mendapatkan pahala seperti pada hadits:

“Barang siapa menuju kepada kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya”. (HR. Muslim No. 1893).

Translate »