Indonesia dengan populasi muslim terbesar memiliki potenis besar menguasai modest fashion dunia. Dilihat dari sisi pertumbuhan industri, Sumber Daya Manusia yang potensial, dan penigkatan kualitas daya saing. Untuk itu perlunya kebersamaan para stakeholder terkait untuk mendukung gerakan Indonesia menjadi pusat modest fashion dunia.

Melalui Temu Nasional Deklarasi Bulan Modest Fashion Dunia pada 21 September 2023 di Grand Ballroom Holiday Inn, Kemayoran. Dihadiri oleh perwakilan para pelaku industri kreatif, meliputi media digital, sekolah modest, e-commerce, dan pusat pembelanjaan. Ikut mendukung adanya deklarasi bulan modest fashion Indonesi untuk kemajuan industri modest fashion.
Dalam paparannya, Temi Sumarlin selaku CEO Scarf Media menjelaskan kurangnya literasi mengenai modest fashion membuat masyarakat tidak mengenal industri ini yang sangat berpotensi untuk kemajuan pasar mode Indonesia ke global. “Diantara dorongan terwujudnya Indonesia sebagai pusat modes fashion dunia, meliputi placement di media modest fashion baik dalam dan luar negergi untuk mendorong literasi dan ublikasi modest fashion Indonesia. Selanjutnya, melibatkan media dalam komite ercepatan modest fashion di Indonesia. Kemudian, merumuskan panduan catatan literasi jurnal-jurnal modest fashion dengan The Facto dan The Juree bahwa Indonesia sebagai pusat modest fashion dunia,” ungkap Temi.
Tidak hanya industrinya saja yang diperhatikan, namun sumber daya manusia tidak kalah penting demi terwujudnya kualitas daya saing yang baik. Dengan menghadirkan ragamnya sekolah modest fashion di Indonesia.
Irna Mutiara selaku salah satu Founder Islamic Fashion Institute menjelaskan melalui pendidikan di sekolah modest kita mempunyai kaidah tertentu. “Sebagai pelaku industri modest fashion kita juga harus belajar menjadi produsen modest yang bertanggung jawab dengan mempunyai kaidah-kaidah tertentu dalam produksi. Hal ini sebagai salah satu upaya untuk memajukan sebuah fashion industri,” jelasnya.
Tidak dapat dipungkiri terlihat data di market melalui e-commerce sebagai platform online pun mengakui market modest fashion di Indonesia menjangkau sangat luas. Rizky Azuz selaku perwakilan Tokopedia mengatakan “Berdasarkan data, penyebaran industri modest fashion terlihat tidak hanya di pulau Jawa. Potensi pasar UMKM di Indonesia sangat luas, sekarang perputaran transaksinya tidak hanya terpusat di pulau Jawa dan sudah merambah dari Sabang sampai Merauke. Kategori ini juga terlihat dari modest fashion yang terjangkau sangat luas karena pasarnya yang mencakup luas,” jelasnya.
Industri modest fashion Indonesia juga perlu penguatan strategi dalam memasarkannya di dalam negeri. Hal ini sebagai upaya peningkatan produk lokal secara menyeluruh hingga pelosok daerah terdalam. Pangesti Boedhiman selaku Project Manager PT Sarinah menjelaskan perlunya penyebaran modest fashion hingga daerah pelosok dalam negeri. “Strategi pemasaran produk modest fashion di dalam negeri untuk mempermudah konsumen di daerah mendapatkan produk modest fashion lokal. Kita percaya pemasaran dalam negeri membuat kita dapat bertahan hidup. Selain itu juga perlunya pusat pembelajaan modest fashion di setiap daerah memiliki peran penting untuk memberikan jangkauan secaara luas mengenai produk modest fashion itu sendiri,” jelasnya.
Diharapkan dengan adanya Temu Nasional ini upaya mendukung gerakan nasional menjadikan Indonesia sebagai pusat Modest Fashion Dunia secara kolaboratif dnegan melibatkan seluruh stakeholder mulai dari pemerintah pusat dan daerah, pelaku usaha, masyarakat, komunitas, sekolah fashion dan asosiasi.