Cara Merawat Kain Tenun Tradisional Supaya Awet

Kain tenun merupakan salah satu kain tradisional khas kebudayaan Indonesia. Teknik pembuatan kain tenun dengan cara menggabungkan benang secara memanjang dan melintang. Kain tenun memang berbeda dari kain lainnya karena proses pembuatannya yang memakan waktu lama dan proses pewarnaan alami sehingga menghasilkan kualitas dan nilai jual yang tinggi. Untuk itu membutuhkan perawatan khusus dalam menyimpannya supaya kain tenun tahan lama dan awet.

  1. Jangan gunakan mesin cuci dan bubuk detergen
    Kain tenun sebaiknya jangan terlalu sering dicuci apalagi menggunakan mesin cuci. Cukup dengan mencucinya sebulan sekali. Setelah dipakai bisa hanya diangin-anginkan saja. Untuk mencucinya gunakan detergen cair atau sampo bayi. Tidak perlu direndam lama, dikucek, ataupun diperas. Hanya dicelupkan saja dan dibasuh perlahan pada air dengan suhu yang normal.
  1. Hindari menjemur langsung di bawah terik matahari
    Teknik menjemurnya jangan diperas, sebaiknya urut kain tenun hingga airnya menetas dan surut. Setelah itu, jemur di tempat yang teduh, hindari terpapar sinar matahari langsung agar warnanya tidak luntur.
  1. Gantung kain menggunakan hanger
    Menggantung kain tenun menggunakan hanger bertujuan untuk menjaga stuktur kain tetap solid. Simpan di lemari pakaian dengan kondisi menggantung dan beri silical gel agar terhindar dari jamur.
  1. Teknik khusus menyetrika kain
    Suhu panas saat menyetrika kain tenun akan membuat warna kain tenun memudar. Untuk itu gunakan lapisan kain di atas kain tenun. Tujuannya agar plat panas dari setrika tidak bersentuhan langsung dengan kain tenun.
Translate »