BMKG Garap Konsep Smart Farming

BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Tengah gelar Sekolah Lapang Iklim (SLI) Operasional bagi petani tembakau di wilayah Purworejo dan Temanggung. Kegiatan ini dimulai pada tanggal 12 dan 13 Agustus 2022, dan akan diisi dengan praktek lapangan hingga 2,5 bulan ke depan.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, indikasi dampak perubahan iklim makin nyata dirasakan oleh masyarakat. Kenaikan suhu tercatat mencapai 0,47 0�C per tahun. Artinya, dalam 30 tahun, kenaikan suhu permukaan mencapai lebih dari 1 0C. Salah satu dampak yang paling terasa adalah kondisi iklim yang makin tidak menentu dan makin sering terjadinya cuaca ekstrem.

Baca juga  Intip Gaya Regina Mustafa, Calon Senator Pertama Muslimah US
Image : Dok. BKMG

Sesuai arahan Presiden Joko Widodo yang dilansir dari bmkg.go.id pada Minggu (14/8/2022), BMKG melakukan identifikasi resiko iklim dan dampak secara menyeluruh di tengah tantangan perubahan iklim yang telah berada pada kondisi kritis tersebut.

“Kami melakukan langkah – langkah adaptasi dengan meningkatkan kapasitas SDM dan peralatan serta memperkuat layanan informasi dan literasi terutama di daerah pertanian (Pangan dan perkebunan) dengan memperluas forum Sekolah Lapang Iklim(SLI) seperti ini,” papar Dwikorita.

Dwikorita melanjutkan, BMKG bersama pihak-pihak terkait berupaya menyampaikan berbagai hal yang perlu diketahui oleh petani terkait dampak perubahan iklim. Hal ini dimaksudkan agar petani mengetahui perkembangan cuaca dan iklim terkini. BMKG juga akan melengkapi informasi cuaca dan iklim secara digital, sehingga lebih mudah diakses oleh petani.

Baca juga  Apakah Junk Food dapat Menyebabkan Alergi Makanan?

“Beberapa hari yang lalu kami telah meluncurkan portal Sekolah Lapang Iklim yang bisa diakses dari manapun. Jadi konsepnya adalah smart farming. Nantinya petani bisa mengetahui kondisi cuaca per jam, 3 jam, harian, mingguan, bahkan kondisi iklim hingga beberapa bulan ke depan. Dari informasi ini, diharapkan petani mampu melakukan perencanaan kapan mulai tanam, bagaimana pola tanamnya, sehingga dapat menghindari gagal panen akibat kondisi cuaca ekstrem karena sudah bisa dideteksi dan diantisipasi,” pungkasnya.

Translate »