Menkominfo Siapkan Program Stimulus Pengembangan Digital Talent, Gandeng Kampus Bergengsi di Dunia

Pemerintah dan operator telekomunikasi telah membangun infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) agar masyarakat dapat memanfaatkan ruang digital. Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate menyatakan, pemerintah tengah menyiapkan program stimulan agar ruang digital dapat bermanfaat optimal untuk seluruh bangsa Indonesia.

“Kita membutuhkan kolaborasi pemahaman dan kerja sama seluruh pihak. Upstream digital melalui penggelaran infrastruktur TIK dan deploy intervensi budget, serta keikutsertaan langsung pemerintah untuk membangun ICT Infrastructure upstream tentu dengan niat dan maksud,” jelasnya dalam acara Halal Bihalal Keluarga Besar Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL) yang berlangsung secara hibrida dari Bidakara Hotel, Jakarta Selatan, Senin (13/06/2022).

Ia menyatakan Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Ditjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo menyiapkan program stimulus pengembangan digital talent di semua level.

Baca juga  Kondisi Ameer Azzikra Sebelum Meninggal Dunia

“Tahun lalu 12,5 juta rakyat ikut di dalam program ini. Setidaknya untuk merangsang Small Medium Entreprises atau UMKM dan Ultra Mikro untuk bisa digital onboarding. Basic digital skills dengan empat kurikulum dasar yakni digital skills, digital safety, digital culture dan digital ethics. Hal ini dilakukan agar jangan sampai ruang digital kita diisi dengan hoaks terus,” jelasnya dikutip dari kominfo.go.id.

Menkominfo memamparkan program ini turut bekerja sama dengan perguruan tinggi ternama di Indonesia serta perusahaan teknologi dalam maupun di luar negeri.

“Untuk menghasilkan intermediate digital skills dengan kurikulum-kurukulum seperti Coding, Big Data, Cloud Computing, Artificial Intelligence, Augmented Reality, Virtual Reality, dan Metaverse,” tuturnya.

Baca juga  Bogor Berduka, Sejumlah Wilayah Dilanda Banjir Bandang & Longsor

Ia menegaskan bahwa upaya Kementerian Kominfo belum cukup karena Indonesia dibutuhkan rerata 600 ribu talenta digital setiap tahun. Oleh karena itu, Menteri Johnny mendorong peran dan partisipasi aktif ekosistem digital nasional.

“Tanpa digital policy makers tentu sulit dan melalui program Digital Leadership Academy kita menyiapkan sampai dengan 500 seat yang bekerja sama dengan University of Singapore, Tshinghua University, Oxford University, Harvard Kennedy School, Cambridge University, London School of Economic, dan lain sebagainya. Kalau bisa ini diperluas untuk memastikan Indonesia memiliki digital policy makers baik pemerintah maupun startup companies,” tandasnya.

Translate »