Catat, 5 Amalan Sunnah saat Bulan Puasa, Jangan Dilewatkan! (Bagian 1)

Bulan Ramadan menjadi momentum penting bagi umat Muslim untuk meraih pahala dan ampunan dari Allah SWT sebanyak-banyaknya. Untuk itu, maksimalkan ibadah puasa Anda dengan mengerjakan tujuh amalan sunnah sesuai dengan anjuran dari Rasulullah SAW berikut ini.

 

1. Mengakhirkan Sahur

Nabi Muhammad SAW memerintahkan kepada kita untuk melaksanakan makan sahur bagi orang yang hendak berpuasa, sebab di dalamnya terdapat suatu keberkahan. Selain itu, makan sahur juga sebagai pembeda antara pelaksanaan puasa kaum muslimin dengan puasa Yahudi-Nasrani (ahlul kitab).

Aktivitas sahur akan tercapai dengan menyantap sesuatu, walaupun hanya seteguk air. Hal itu berdasarkan pada hadis berikut ini.

Baca juga  Fenomena Pamer Harta di Media Sosial Kian Marak, Ini Nasihat dari Rasulullah

 “Sahur adalah makanan yang penuh berkah. Oleh karena itu, janganlah kalian meninggalkannya sekalipun hanya dengan minum seteguk air. Karena sesungguhnya Allah dan para malaikat bershalawat kepada orang-orang yang makan sahur.” (HR. Ahmad).

Disunnahkan pula untuk mengakhirkan waktu sahur hingga mendekati waktu azan subuh. Menurut Abu Bakar Al-Kalabazi dalam kitab Bahrul Fawaid, maksud dari mengakhirkan sahur berarti mengerjakan sahur pada sepertiga akhir malam.

“Nabi Muhammad SAW pernah ditanya, ‘malam apa yang paling didengar (doa)?’ ‘Sepertiga terakhir malam,’ tegas Nabi SAW. Dalam hadist lain, Nabi SAW berkata, ‘Mengakhirkan sahur ialah bagian dari fitrah.’ Kemungkinan yang dimaksud mengakhirkan sahur di sini ialah mengerjakannya di sepertiga terakhir malam. Karena pada waktu itu doa, ampunan, dan hajat dikabulkan Allah SWT.”

Mengakhirkan sahur tidak hanya sekadar untuk berhenti mengonsumsi makanan dan minuman, melainkan dapat diisi dengan menjalankan kegiatan ibadah lainnya seperti salat, zikir, dan berdoa.

Baca juga  Doa Saat Sedang Mencari Pekerjaan

 

2. Menyegerakan berbuka

Saat azan maghrib berkumandang, disunnahkan untuk segera membatalkan puasa dengan mengonsumsi kurma atau air putih. Namun, apabila tidak mendapati kurma, maka bisa digantikan dengan makanan bercita rasa manis.

“Jika salah seorang berpuasa, hendaknya ia berbuka dengan kurma. Jika tidak ada kurma, maka dengan air. Sebab, air menyucikan.” (HR. Abu Dawud).

Translate »