Belakangan ini, nama Oki Setiana Dewi ramai diperbicangkan di media sosial atas beredar video ceramahnya yang terkesan ingin membungkam Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Banyak pihak yang menyayangkan isi ceramah istri dari Ory Vitrio itu.
Dalam video singkat tersebut, Oki menceritakan tentang sepasang suami istri yang sedang bertengkar.
Sayangnya, suami justru berlaku kasar hingga membuat istrinya menangis. Pada saat yang bersamaan, orang tua dari istri datang dan kaget melihat anaknya sedang menangis.
Lantas, ia bertanya kepada anaknya, namun sang istri memilih untuk menutupi kelakuan buruk suami. Mendengar hal itu, suami pun merasa tersentuh atas jawaban istrinya karena tidak melaporkan kejadian kekerasan yang baru saja dialami.
Atas isi ceramah tersebut, Oki dianggap telah menormalisasikan KDRT. Seharusnya, segala bentuk kekerasan di dalam rumah tangga itu tidak boleh didiamkan, apalagi hanya untuk menjaga nama baik. Sebab, ajaran Islam sangat menentang adanya kekerasan yang terjadi di antara suami istri.
Oki Setiana Dewi Minta Maaf
Oki Setiana Dewi melalui akun Instagram miliknya, meminta maaf atas isi ceramahnya yang dianggap melanggengkan praktik KDRT. Ibu dari empat orang anak itu memposting sebuah video ceramah versi lengkapnya dan menuliskan,
“Assalamu’alaikum sahabat semua, kemarin saya mendapatkan pesan dari beberapa teman mengenai potongan ceramah saya 2 atau 3 tahun lalu. Di atas inilah videonya versi lebih panjang.
Terima kasih atas perhatian dan kasih sayangnya. Tentu saya sangat menolak kekerasan dalam rumah tangga. Mohon maaf lahir batin atas kesalahan dalam menyampaikan dan semoga Allah mengampuni saya dalam setiap kesalahan-kesalahan saya.” Tulis Oki Setiana Dewi di akun Instagram miliknya, (4/2).
Dia berkata, akan terus belajar menjadi pribadi yang lebih baik.
Mohon doa agar Allah membimbing setiap ucap hingga ke depannya mendatangkan maslahat. Insya Allah saya akan terus belajar, memperbaiki diri dan menyampaikan dengan lebih baik ke depannya. Mohon bimbingan juga dari sahabat2 semua.”sambungnya.
Semoga hal ini bisa menjadi pembelajaran kita semua, ya.
