Seni Memaafkan dan Belajar Berdamai dengan Masa Lalu Ala Marshanda

Pada hari terakhir puncak perayaan, Festival Pulih by Popbela.com mengundang Marshanda, seorang aktris dan mental health advocate, sebagai salah seorang pembicara.  Di kesempatan ini, Marshanda mengutarakan perspektifnya mengenai “Seni Memaafkan Masa Lalu dan Berdamai dengan Diri” dan bagaimana ia memetik berbagai pelajaran berharga lewat proses-proses yang telah dilewati.

Pengalaman buruk di masa lalu tak jarang meninggalkan bekas yang sulit dilupakan. Semakin berusaha untuk dilupakan, kenangan tersebut semakin tertanam di dalam benak dan alam bawah sadar. Memaafkan masa lalu dan berdamai dengan diri merupakan sebuah pencapaian besar bagi yang mengalami trauma.

image: popbela

Marshanda merupakan salah satu bukti seseorang bisa berdamai dan memaafkan masa lalu yang pahit.  Pada tahun 2009, Marshanda didiagnosis mengidap bipolar, sebuah gangguan mental yang berhubungan dengan perubahan suasana hati, mulai dari posisi terendah atau yang biasa disebut sebagai depresif, hingga tertekan ke posisi tertinggi atau yang biasa disebut mania.

Baca juga  Si.Se.Sa “The Great Escape” Menampilkan Baju Syar’i Yang Nyaman Untuk Berlibur

Marshanda menyatakan bahwa ia membutuhkan waktu hingga 4 tahun untuk bisa mengakui bahwa dirinya memiliki bipolar. Ia sempat berada di masa penolakan. Hingga pada akhirnya, Marshanda bisa menerima kenyataan itu dan rajin kontrol ke psikiater, sehingga gangguan bipolar yang dialaminya bisa berangsur stabil. Menerima dan berdamai dengan keadaan menjadi salah satu kunci menghadapi luka yang ada.  Mengatur emosi juga diperlukan agar tidak menjadi bom waktu untuk diri sendiri.

Banyak sekali orang yang menyampaikan ke Marshanda bahwa ia menjadi inspirasi disaat orang mengalami titik rendah dalam hidup.  “Banyak yang kirim DM, ‘Tadinya gue hampir bunuh diri, tapi saat lihat YouTube lo, gue urungkan niat itu.’ Aku percaya ini misi besar, jadi aku merasa berkewajiban untuk share pengalamanku ke lebih banyak orang,” ujar Marshanda tegas.

Baca juga  Taiwan Akan Membebaskan Wisatawan Indonesia Dari Visa

Jangan pernah paksa perasaan sendiri untuk menganggap semua hal baik-baik saja. Cobalah untuk memanusiakan perasaan sendiri.  Manusiakan perasaan kita sendiri karena hal tersebut berarti bentuk lain dari self-love. Rutinlah bermeditasi, perkaya pengetahuan, berbagilah ke orang-orang yang memang membuat kita nyaman, ketahui apa yang menjadi titik kuat dan lemah kita agar kita pun bisa menjadi semakin mawas diri.

(HV)

Translate »