Adab Menyambut Tamu Dalam Islam

Bersilaturahmi sangat dianjurkan dalam Islam. Aktivitas tersebut dapat mendatangkan manfaat yaitu mempererat tali persaudaraan dan dapat memiliki umur yang panjang.

Seringkali kita kedatangan tamu saat sedang duduk. Misalnya ketika sedang duduk berbincang dengan saudara atau teman, tiba-tiba ada tamu datang.

Kita tentu akan membalas salam yang diucapkan si tamu. Hal itu merupakan salah satu bagian dari adab.

image: homesandgardens.com

Setelah, apa yang harus kita lakukan?

Muhammad SAW punya kebiasaan untuk berdiri ketika ada orang datang. Adab ini tidak hanya dijalankan Rasulullah pada tamu, melainkan pada semua orang termasuk keluarganya sendiri.

Baca juga  Prioritaskan Haji Diri Sendiri atau Orang Tua Dahulu?

Seperti diriwayatkan Bukhari, Tirmidzi, dan Abu Dawud dari Aisyah RA.

” Dari Aisyah RA berkata, ‘Aku tidak melihat seorang pun di antara manusia yang lebih menyerupai Nabi dalam hal berdialog, berbicara, dan cara duduknya selain Fatimah RA’. Aisyah RA berkata, ‘Apabila Nabi SAW melihat Fatimah datang, beliau menyambutnya serta berdiri untuknya, lalu menciumnya sambil memegang erat tangan Fatimah itu. Kemudian Nabi menuntun Fatimah sampai mendudukkannya di tempat beliau biasa duduk. Sebaliknya, apabila Nabi SAW yang datang kepadanya, Fatimah berdiri menyambut Nabi serta mencium Rasulullah SAW’.”

Baca juga  Cara Mengatasi Quarter Life Crisis

Riwayat serupa juga ditemukan dalam hadis lain. Dalam hadis ini disebutkan Rasulullah memerintahkan para sahabat berdiri untuk menghormati Sa’ad bin Muadz RA saat tiba di majelis.

“Berdirilah kamu semua, hormatilah sayid kamu ini.”

Hadist di atas menunjukkan berdiri merupakan adab menyambut tamu yang merupakan bentuk penghormatan. Usai berdiri, adab yang diajarkan Islam adalah menyalami tamu.

 

 

(DT)

Translate »