Mengenal Titik Kritis Kehalalan Produk Kosmetik

Sebagai seorang muslimah, sudah sepatutnya Anda perlu memiliki kesadaran tentang titik kritis kehalalan sebuah produk, terutama dalam produk kecantikan atau kosmetika.

Melansir laman MUI, terdapat dua hal yang perlu diperhatikan untuk melihat titik kritis kehalalan kosmetik, yakni dari sisi bahan dan sisi tembus airnya.

Mari bahas bersama-sama yuk, Scarf Lover.

image: unsplash

Bicara dari sisi bahan, penting untuk Anda ketahui bahwa produk yang digunakan apakah mengandung bahan non halal atau tidak. Wakil Direktur LPPOM MUI, Muti Arintawati menuturkan bahwa kosmetik bisa dihasilkan dari beragam bahan, mislanya tumbuhan, produk mikrobal hewan dan juga manusia.

Untuk tumbuhan pada produk kosmetik, pada dasarnya sudah termasuk ke daftar bahan tidak kritis. Namun perlu diperhatikan terkait dengan pengolahan tumbuhan tersebut, karena tentu terdapat bahan-bahan lain untuk keberhasilan produknya. Jadi perlu dipastikan apakah bahan tersebut bebas dari najis atau non halal.

Baca juga  Rangkaian Produk Perawatan Kulit Terbaru dari Theraskin Hadirkan Perfect Glow Series

Kemudian bahan atau kandungan yang berasal dari hewan, misalnya plasenta atau kolagen yang berfungsi untuk mengatasi masalah kerutan akibat penuaan dini. Muti mengatakan bahwa produk kolagen bisa berasal dari hewan halal seperti sapi atau ikan, dan jadi haram bila menggunakan babi. Namun jika hanya melihat ingredients list, konsumen bisa tidak melihat dengan jelas.

image: pexels

Selanjutnya bahan plasenta, boleh dipergunakan jika berasal dari hewan halal dan untuk penggunaan luar, misalnya sapi melahirkan kemudian yang digunakan adalah plasenta sang bayi. Namun akan menjadi haram jika menggunakann plasenta sapi hamil yang sudah mati.

Turunan asam lemak juga sering digunakan sebagai perisa atau pewangi. Bahan ini bisa berasal dari tumbuhan dan hewan. Banyak turunan asam lemak yang bentuknya sudah bukan lagi lemak, tapi sudah menjadi susunan senyawa kimia baru yang sederhana.

Poin kedua dari titik kritis kehalalan kosmetika menurut MUI adalah sisi tembus airnya. Seperti yang kita tahu bahwa sekarang banyak produk kosmetik yang memiliki klaim tahan air atau water resistant. Tujuannya agar makeup tetap tahan lama seharian.

Baca juga  Rekomendasi Bunga yang Cocok untuk Properti Photoshoot
image: pexels

Namun sebagai muslimah perlu tahu bahwa produk tahan air sama artinya menghalangi jalan masuknya air wudhu, alhasil bila demikian proses wudhu menjadi tidak sah.

“Justru yang menjadi kritis karena produk anti air. Walaupun bahan sudah halal semua, tapi ternyata menghalangi air wudhu. Nah, itu dikhawatirkan wudhu menjadi tidak sah,” jelas Muti.

Dalam mengatasi hal tersebut LPPOM MUI telah memiliki laboratorium untuk menguji produk yang termasuk tahan air sebelum memberikan sertifikasi halal. Namun kunci terpenting untuk mengatasi kelalaian dalam menggunakan sebuah produk kosmetik, lebih baik untuk menggunakan produk yang telah memiliki label Halal MUI ya, Scarf Lover.

(AA)

Translate »