7 Kesalahan yang Harus Dihindari Ketika Berkebun

Memiliki kebun yang sehat di halaman rumah memang menjadi dambaan tersendiri bagi pemiliknya. Namun, bagaimana jika kebun yang baru Anda buat tersebut justru salah dalam pengelolaannya? Tentu saja selain hasilnya tidak bagus, tanaman-tanaman di kebun Anda akan cepat layu.

Oleh karena itu, perlu adanya pencegahan agar ketika mengelolanya tidak terjadi kesalahan. Nah, apa saja kesalahan umum yang dilakukan pemula ketika berkebun yang perlu dihindari? Dikutip dari Tino Carnevale (Gardener asal Australia) dalam abc.net.au, berikut penjelasannya.

image: pexels

1. Menanam terlalu cepat

Jika Anda memulai di taman baru, idealnya Anda memberi diri Anda waktu satu tahun untuk mengetahui pola cuaca dan iklim mikro sebelum menghabiskan banyak waktu untuk membeli pohon atau lansekap yang sudah tua. Melihat benih kecil yang tumbuh menjadi bunga dan pepohonan sungguh menakjubkan, tetapi bersabarlah dan luangkan waktu untuk memperbaikinya. Perlu adanya identifikasi, melihat dari kekuatan dan kelemahan area yang berbeda di kebun Anda. Lihatlah aspek di mana matahari jatuh, jenis tanah, curah hujan dan drainase.

2. Mengabaikan tanah

Tanaman di kebun Anda akan baik apabila tanah di mana tempat Anda menanamnya juga baik, jadi saat Anda baru mulai mengenal taman/kebun Anda, mulailah memperbaiki tanahnya. Pilihlah pupuk berjenis kompos. Jika tanah Anda berpasir, Anda tidak akan pernah bisa menambahkan cukup bahan organik (misalnya kompos dan pupuk kandang) untuk membantunya mempertahankan nutrisi dan kelembaban. Jika tanahnya adalah tanah liat, pertimbangkan untuk menggali beberapa gipsum sebelum Anda memulai yang lain, karena ini memudahkan udara dan air untuk menembus, untuk menggalinya dan untuk menambahkan kompos. Setiap menanam tanaman baru, seperti sayuran, dapat menggunakan pupuk kompos atau kandang.

Baca juga  7 Alasan Oatmeal Adalah Sarapan yang Kaya Manfaat

3. Tidak mendapatkan/meminta bantuan dari orang lain

Cara paling sederhana untuk mengetahui tanaman apa yang tumbuh dengan baik di daerah Anda adalah dengan memeriksa apa yang ditanam tetangga Anda. Berjalan-jalan dan lihatlah kebun di lingkungan Anda yang bercahaya dengan tanaman yang sehat. Jika Anda tidak yakin, beranikan diri dengan ketuk pintu dan tanyakan. Bahkan Anda mungkin diberi hadiah dengan beberapa saran praktis atau beberapa potongan gratis untuk dibawa pulang.

4. Pergi berbelanja sebelum meriset

Sangat penting sebuah riset bagi pemula yang ingin berkebun sebelum membeli tanamannya. Tidak disarankan berbelanja hanya dengan sesuka hati tanpa tahu tujuan dan manfaatnya dari suatu tanaman. Lakukan riset sebelum Anda pergi. Pikirkan apakah Anda ingin tomat semak yang cocok untuk pot atau tomat pohon anggur tinggi yang perlu dipancang. Serta jangan lupa tulis di notes daftar belanjaan.

image: unsplash

5. Menyelam di ujung yang dalam

Menyelam di ujung yang dalam adalah konotasi untuk orang yang baru mulai berkebun, namun tidak belajar langkah-langkahnya dengan baik, tidak mengetahui alasan dari suatu tanaman dapat di tanam di kebun. Ada baiknya memulai dengan sesuatu yang sederhana. Anda dapat memulai dari menanam tanaman yang mudah seperti kacang polong atau silverbeet yang mudah tumbuh dan digunakan di dapur. Daripada memulai dengan asparagus, yang membutuhkan waktu 2-3 tahun untuk matang, atau sesuatu yang tidak sesuai dengan iklim Anda. Tentu saja, Anda mungkin memiliki keberuntungan pemula, tetapi jangan mengandalkan hal itu.

Baca juga  Dekorasi Pesta Kreatif Bersama SLV Party Planner

6. Membeli tanaman di bawah standar

Jika baru memulai berkebun, ada baiknya Anda memberikan diri Anda kesempatan terbaik dengan membeli atau memetik tanaman yang paling sehat, jangan yang murah atau di bawah standar. Carilah bibit yang tidak terlalu kurus dan terlihat seperti tidak dirawat dengan baik. Saat Anda membeli semak dan pohon, dapatkan dari penanam berkompeten yang dapat menawarkan nasihat, bukan toko biasa-biasa saja di mana staf tidak tahu apa yang mereka jual.

7. Mudah Menyerah

Menurut Tino, nasihat terbaik adalah terus melakukannya, jangan mudah menyerah. “Berkebun itu santai, sebuah olahraga yang baik, menyenangkan dan bisa produktif, jadi saya sangat mendorong semua orang untuk mencobanya,” kata Tino.

Bagaimana, Scarf Lover, tertarik untuk mempraktekannya? Selamat Mencoba! (AR)

Translate »