Lasalle College Bawa ‘Elementum’ di Panggung JFW 2021

Di tahun kesembilannya, LaSalle College Jakarta mengangkat tema ‘Elementum’ di panggung Jakarta Fashion Week 2021. Acara ini merupakan sebuah kesempatan bagi LaSalle College Jakarta jurusan Fashion Design untuk mempromosikan brand mereka ke publik.

Di acara Jakarta Fashion Week tahun ini, LaSalle College Jakarta dengan bangga mempersembahkan enam calon desainer muda yang akan memamerkan karya mereka di panggung Jakarta Fashion Week 2021, yang mana semuanya merupakan proyek akhir dari studi mereka.

Keenam desainer muda dari LaSalle College Jakarta yaitu, Veronica Natasha Tanwijaya, Chyntia Odelia, Vionica Priskila, Shinta Chandra Lesmana, Sherly Lovent, dan Tania Segamaocia. Beberapa dari mereka memiliki konsep yang lebih global sementara lainnya memasukkan lebih banyak nilai tradisional, namun dengan pendekatan yang modern

Desainer pertama yaitu Chyntia Odelia yang merupakan mahasiswi fashion design LaSalle College Jakarta ini meluncurkan koleksi pertamanya di Jakarta Fashion Week 2021. Cynthia dengan label XDUDIO mewujudkan fashion brand yang berkelanjutan dengan keistimewaannya menggunakan sisa kain, menjadi pakaian yang lebih atraktif dan efisien untuk mengurangi limbah tekstil.

Dalam koleksinya untuk JFW 2021, tema “Salvation Dollies” hadir bernuansa playful dan chic.  Tema ini terinspirasi dari era Perang Dunia II tahun 1940-an yang mana pada saat itu terjadi krisis global. Chyntia menggunakan ciri khas pada masa tersebut yaitu siluet bahu yang kokoh, bentuk pinggang alami—sebuah siluet yang ramping dengan sentuhan utilitas yang feminin.

image: jakarta fashion week 2021

Koleksi “Salvation Dollies” ini bertujuan untuk memberikan contoh penggunaan upcycling secara high-fashion serta menjadi fashion berkelanjutan yang peduli akan kelestarian lingkungan.

Sherly Lovent memperkenalkan nama SHERLY LOVENT sebagai identitas dari karyanya. Dalam Jakarta Fashion Week 2021, mahasiswa Lasallege College Jakarta ini akan menampilkan sebuah koleksi pakaian siap pakai yang nyaman untuk digunakan. Koleksi ini terinspirasi dari terapi warna yang dipercaya digunakan untuk menyeimbangkan energi dan aura yang mengelilingi tubuh. Warna diketahui bisa membantu menyesuaikan emosi, fisik, dan mental. Sesuai dengan temanya yaitu “WARNA”, koleksi Sherly ini menggunakan warna yang bold dan colorful. Sherly menggunakan kain yang ramah lingkungan dengan pencampuran teknik digital printing dengan detail bunga periwinkle.

Baca juga  JMFW 2024, Akan Tampilkan Produk Modest Fashion Nasional Berkualitas
image: jakarta fashion week 2021

Shinta Chandra Lesmana yang merupakan desainer muda sekaligus mahasiswa Fashion Design dari Lasalle College Jakarta yang karyanya ditampilkan di Jakarta Fashion Week 2021. Shinta mengangkat akulturasi budaya antara China dan Jawa, yang ada di Yogyakarta, sebagai tema utama, dengan judul “WACINWA”. Dalam koleksi ini terdapat perpaduan antara kebudayaan China dan Jawa yang hadir dengan teknik lasercutting.

image: jakarta fashion week 2021

Tania Segamaocia yang merupakan salah satu mahasiswa tingkat akhir fashion design dari LaSalle College Jakarta ini memperkenalkan Tania Mao sebagai identitas dari karyanya. Pada Jakarta Fashion Week 2021, Tania akan menampilkan The Myth sebagai tema dari koleksinya. Sesuai namanya, koleksi ini terinspirasi dari mitos pada kegiatan mendulang intan di Kalimantan Selatan. Mitos tersebut berisi tentang kepercayaan-kepercayaan yang masih dipatuhi oleh masyarakat setempat khususnya bagi pendulang intan, yang diwujudkan menjadi motif pada sebagian pieces dalam koleksi ini.

image: jakarta fashion week 2021

Tania menggunakan teknik silk painting dan fabric hand painting yang dilukiskan dengan tangan diatas bahan sutera yang menjadi salah satu ciri khas dalam koleksi ini. Dalam koleksinya, ia memadupadankan beberapa bahan sutera polos lain dan sentuhan payet untuk memberikan kilauan seperti berlian.

Baca juga  Paris Modest Fashion Week 2023 menjadi simbol Modest Fashion berkembang pesat di Eropa
image: jakarta fashion week 2021

Dalam Jakarta Fashion Week 2021, Veronica mengangkat tema mulier vero yang memiliki arti kewanita-wanitaan. Koleksi pakaian siap pakai ini menonjolkan tampilan feminin dan elegan yang terinspirasi oleh mode era 1950-an. Koleksi ini fokus pada busana feminin bagi wanita pekerja. Dalam masyarakat terdapat stigma bahwa perempuan harus mengenakan busana maskulin agar dianggap sepadan. Karena hal inilah Veronica ingin membawa kembali siluet feminin yang terinspirasi dari mode tahun 1950-an untuk menyuarakan bahwa wanita dapat tampil profesional dalam busana feminin.

image: jakarta fashion week 2021

Dalam Jakarta Fashion Week 2021 ini, Vionica membawa tema Réapparaître dan menampilkan 8 looks dari koleksi ready-to-wear nya. Tema ini memiliki arti yang berarti muncul kembali. Ide ini berasal dari kisah perjalanan sejarah kain tenun Bentenan, kain tradisional dari Sulawesi Utara, yang pernah menghilang dari peradaban selama hampir 200 tahun, kemudian ditemukan kembali.

image: jakarta fashion week 2021

Dalam koleksi pakaian siap pakai ini, Vionica menggunakan kain Bentenan motif print yang dibuat dengan sentuhan gaya simple, feminine dan modern. Tujuannya untuk membangkitkan minat dan kesadaran generasi muda untuk melestarikan kain tradisional Indonesia, agar warisan budaya yang kita miliki tidak akan hilang. Nuansa merah digunakan dengan inspirasi dari salah satu dewi Sulawesi Utara yang bernama Warangkiran, yang berarti busana berwarna merah. Warna hitam dan putih diambil dari shade warna pada kain Bentenan yang berwarna merah.

(HV)

Translate »