Stunting Center of Excellence untuk Bantu Turunkan Angka Stunting di NTT

Stunting masih menjadi masalah besar yang dihadapi Indonesia saat ini. Dengan prevalensi 27,7 persen, tingkat stunting di beberapa bagian Indonesia melebihi Afrika Sub-Sahara dan Bangladesh. Provinsi dengan tingkat stunting tertinggi di Indonesia adalah Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan prevalensi 43,8 persen.

Untuk mengatasi masalah tersebut, Roche dan 1000 Days Fund yang didukung oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan otoritas setempat lainnya meluncurkan Stunting Center of Excellence (CoE) pada (21/10) kemarin.

Faktor-faktor yang mendasari adalah keamanan pangan, terbatasnya keragaman pangan, serta penyakit berulang, yakni penyebab terjadinya stunting pada lebih dari 270.000 anak berusia di bawah 5 tahun atau 40 persen populasi anak kelompok usia di provinsi tersebut.

Menjangkau 21 puskesmas atau setara dengan 100.000 ibu dan anak, Stunting CoE dirancang untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Manggarai Barat, NTT, hingga 5-10 persen.

“Dalam kondisi dunia yang serba tidak pasti saat ini, kami memahami kebutuhan akan adanya kegiatan filantropi yang bermakna serta kontribusi dari sektor swasta untuk membantu mitra-mitranya yang berada di lini terdepan dalam memperjuangkan prioritas kesehatan masyarakat seperti stunting,” ujar Dr. Ait-Allah Mejri, Presiden Direktur PT. Roche Indonesia.

Baca juga  3 Rekomendasi Brand Toner Lokal Ini Bisa Tenangkan Kulit Anda

Selain itu, Stunting CoE juga akan menjadi pusat distribusi teknologi dan pelatihan inovatif serta penguatan sistem kesehatan yang difokuskan kepada tenaga kesehatan, kader puskesmas dan posyandu di Manggarai Barat.

Tidak hanya di Manggarai Barat, Stunting CoE diharapkan dapat menjadi intervensi dan pencegahan stunting yang terjangkau dan terukur, yang dapat diadopsi dan direplikasi di seluruh wilayah Indonesia.

“Bersama Roche, kami mengundang seluruh mitra untuk bergabung dengan kami dalam melawan stunting di Indonesia melalui Stunting Center of Excellence. Sebagai pusat pelatihan serta penyebaran peralatan dan teknologi baru, CoE akan berkontribusi dalam mencapai target mengurangi stunting di Indonesia menjadi 14 persen pada tahun 2024,” ucap Sisi Arwinda, Deputi Direktur 1000 Days Fund.

Baca juga  Guguran Lava Terjadi, Merapi Berstatus Siaga

Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat Kementrian PPN/Bappenas, Pungkas Bajuri Ali, juga menyampaikan, penanganan stunting di Indonesia tertuang dalam RPJMN 2020-2024 sebagai major project dalam percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan stunting.

“Dalam pelaksanaannya, Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting menyediakan strategi dan rencana aksi yang dapat diaplikasikan oleh pemerintah pusat, maupun provinsi dan kabupaten/kota untuk mempercepat penurunan stunting secara terintegrasi,” tegasnya.

Dalam diskusi tersebut juga disimpulkan, untuk meneruskan suksesnya penurunan stunting di Indonesia menjadi 28 persen pada tahun 2019, Indonesia harus menargetkan 4 persen penurunan stunting setiap tahunnya, sehingga pada tahun 2024 tercapai target 14 persen. Dukungan dan kemitraan dari multisektor menjadi satu-satunya cara untuk mencapai tujuan tersebut. (AN)

Translate »