Mengenal Tari Singo Ulung, Tarian Kebudayaan Khas Bondowoso

Bicara soal budaya Indonesia, tentu tak akan pernah ada habisnya karena Indonesia terkenal akan beragam macam budaya yang ada. Salah satu selalu menarik perhatian adalah tarian.

Ada banyak sekali macam tarian yang bisa kita kenal, misalnya tarian khas Bondowoso, Jawa Timur, yakni Tari Singo Ulung.

Sesuai dengan namanya, penari tari Singo Ulung mengenakan kostum yang bermodel singa dan melakukan tarian yang menyerupai singa. Beda dengan barongsai, tarian yang satu ini memiliki konsep yang lebih sederhana.

Setiap tahunnya, masyarakat Bondowoso selalu menggelar tarian ini, terutama saat menyambut bulan Ramadan. Dalam kata lain membuat tarian ini menjadi sesama identitas khas Bondowoso.

Melansir dari berbagai sumber, Tari Singo Ulung ini diciptakan oleh seorang tokoh masyarakat yang benama Kiai Singo Wulu di daerah Bondowoso, tepatnya desa Blimbing.

Baca juga  Jepang negara ramah muslim yang layak untuk dijelajahi

Kiai Singo Wulu sendiri merupakan seornag pendakwah, di tengah perjalanannya ia berteduh di bawah pohon belimbing. Namun ternyata si penguasa hutan tersebut tidak senang dan membuatnya marah yang mana berakhir menjadi sebuah perkelahian.

Saat berkelahi, masing-masing dari mereka menggunakan kayu rotan sebagai alat persenjataan diri. Tak lama kemudian Kiai Singo Wulu berubah menjadi harimau putih. Saat berubah, ternyata Jasiman sang penguasa hutan tak lagi bisa melawan Kiai Singo Wulu.

Perkelahian selesai, justru Kiai Singo Wulu dan Jasiman saling berbincang dan menyadari bahwa mereka ternyata berasal dari daerah yang sama. Kemudian mereka berbincang hingga berencana untuk menikahkan Kiai Singo Wulu dengan adik Jasiman.

Baca juga  7 Tempat Terbaik yang Dapat Dikunjungi Ketika di Barcelona

Setelah menikah, mereka membangun sebuah desa yang dinamakan desa Blimbing. Singkat cerita, akhirnya tarian tersebut diciptakan untuk menandakan pekembangan awal mula berdirinya desa Blimbing di Bondowoso.

Tarian tersebut selalu dikemas dengan model yang berbeda, yakni diselipi sedikit dialog di dalamnya, ada beberapa tokoh yang ada di tarian ini, diantaranya penari singa, panji (Jasiman), dua orang yang menggunakan rotan serta penari peremuan dan juga kiai. Lantunan musik semakin memperindah tarian ini. Membuat banyak orang yang menyaksikannya bisa terhanyut di dalamnya.

Hingga saat ini Tari Singo Ulu masih berusaha untuk dilestarikan oleh para penerus lewat sanggar-sanggar tari. Tarian ini selalu ditampilkan di acara-acara besar yang bertujuan untuk terus melestarikan kebudayaannya di tengah-tengah masyarakat. (AA)

Translate »