Jumlah Positif Covid Mengkhawatirkan, Jakarta Tarik Rem Darurat

Semakin hari, jumlah kasus positif covid di Jakarta semakin meningkat yang tentunya membuat masyarakat menjadi resah dan panik. Terutama telah banyak laporan yang diterima bahwa rumah sakit yang bisa menampung pasien covid sudah semakin penuh.

“Bila situasi ini berjalan terus tidak ada pengereman, maka dari data yang kita miliki ini bisa dibuat proyeksi tanggal 17 September, tempat tidur isolasi yang kita miliki akan penuh, dan sesudah itu tidak mampu menampung pasien covid lagi,” ujar Anies Baswedan lewat  pernyataan langsung di laman Youtube Pemprov DKI.

Anies juga mengungkapkan bahwa Pemprov DKI masih terus berusaha untuk selalu menambah rumah sakit swasta yang bisa untuk terlibat dalam penaikan kapasitas tempat tidur untuk pasien covid hingga 20%.

Baca juga  Butuh yang Segar? Cobain Resep Es Mentimun, Yuk!

“Saya garisbawahi bahwa menaikkan jumlah tempat tidur itu bukan sekedar menaikkan jumlahnya tempat tidurnya, tetapi juga memastikan ada dokternya, perawatnya, alat pengamannya, obat-obatannya dan ada seluruh ada alat pendukungnya,”

Ia mengingatkan bahwa penambahan jumlah kapasitas tempat tidur bila tidak diimbangi dengan pembatasan penularan secara ketat, maka lama kelamaan akan penuh diperkiraan pada pekan kedua bulan Oktober.

Melihat keadaan ini, akhirnya Pemprov DKI memutuskan untuk menarik rem darurat untuk DKI Jakarta demi penekanan jumlah kasus positif dengan memberlakukan kembali PSBB mulai Senin, 14 September 2020 dimana seluruh kegiatan non-esensial diharuskan melaksanakan kegiatan dari rumah.

Baca juga  Najwa Sihab dan KGPAA Mangkoenagoro X Bahas Penyebaran Budaya Melalui Sosial Media di IMGS 2023
image: pemprov DKI

“Dalam rapat gugus tugas percepatan pengendalian Covid-19 di Jakarta disimpulkan bahwa kita akan menarik rem darurat, yang itu artinya kita terpaksa kembali menerapkan pembatasan sosial berskala besar seperti pada masa awal pandemi dulu,” ujar Anies.

Selain itu, hanya akan ada 11 bidang esensial yang boleh tetap berjalan dengan operasi minimal.

image: pemprov DKI

Hal ini diputuskan sebagaimana memang memiliki tujuan awal demi keselamatan warga Jakarta, seperti yang disampaikan Jokowi bahwasanya keselamatan dan kesehatan warga menjadi prioritas utama.

(AA)

Translate »