Hobi Bergunjing Seperti Bu Tejo “Tilik”, Begini Hukumnya dalam Islam

Akhir-akhir ini perbincangan mengenai film pendek yang berjudul Tilik menyita banyak perhatian Scarf Lover. Film yini bercerita tentang kehidupan masyarakat desa yang hendak menjenguk Ibu Lurah menghadirkan sosok ibu-ibu dengan ragam sifat.

Salah satu peran yang mencuri perhatian adalah Ibu Tejo. Bu Tejo yang diperankan oleh Siti Fauziah memiliki sifat yang gemar bergunjing dan tanpa berpikir panjang ia memberikan informasi yang belum tentu valid. Namun, ia selalu merasa bahwa ceritanya sudah pasti benar karena didapat melalui media sosial. Lalu bagaimana hukum bergibah dalam islam?

Dilansir melui laman DalamIslam.com, dari segi bahasa gibah artinya membicarakan mengenai hal negatif atau positif tentang orang lain yang tidak ada kehadirannya di antara yang berbicara. Dari segi istilah, gibah berarti pembicaraan antar sesama muslim tentang muslim lainnya dalam hal yang bersifat kejelekkan, keburukan, atau yang tidak disukai. Bedanya dengan dusta, sesuatu yang diperbincangkan dalam gibah memang benar adanya.

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda yang artinya;

‘Tahukah kalian, apakah itu gibah? Para sahabat menjawab, ‘Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui.’ Rasulullah SAW bersabda, ‘engkau membicarakan sesuatu yang terdapat dalam diri saudaramu mengenai sesuatu yang tidak dia sukai. Salah seorang sahabat bertanya, ‘Wahai Rasulullah SAW, bagaimana pendapatmu jika yang aku bicarakan benar-benar ada pada diri saudaraku? Rasulullah SAW menjawab, jika yang kau bicarakan ada pada diri saudaramu, maka engkau sungguh telah mengghibahinya. Sedangkan jika yang engkau bicarakan tidak terdapat pada diri saudaramu, maka engkau sungguh telah mendustakannya,” (H. R. Muslim)

Baca juga  Restoran Halal Di Bali Yang Menyajikan Pemandangan Indah

Gibah merupakan perbuatan yang tergolong dalam dosa besar, sebagaimana Imam Al-Qurthubi ungkapkan dalam kitab Al Jami’ li Ahkam Al Qur’an, bahwasanya ghibah itu sebanding dengan dosa zina, pembunuhan, dan dosa besar lainnya. Sedangkan menurut Hasan Al Bashri, perbuatan bergunjing lebih cepat merusak agama dibandingkan dengan penyakit yang menggerogoti tubuh.  Ghibah sendiri membahayakan baik bagi orang yang dibicarakan, diri sendiri, bahkan masyarakat.

1. Allah SWT akan Murka

Seorang muslim yang mempergunjingkan saudaranya dalam hal bukan ghibah yang diperbolehkan, sama saja artinya ia telah menghina makhluk ciptaan Allah. Selain itu, ia juga telah melanggar larangan Allah SWT, sehingga pantas jika ia mendapat kemarahan dan kemurkaan dari Allah SWT. Tiada ada balasan kepada orang yang mendapat kebencian daripadanAllah SWT kecuali siksa neraka.

2. Gosip atau Gibah Sama Seperti Memakan Bangkai Saudara Sendiri

Tahukah Anda bahwa gosip merupakan suatu perbuatan seperti halnya makan bangkai saudara sendiri. Hal tersebut sebuah perumpamaan karena dengan melakukan gosip maka akan menganggu kehormatan orang lain hal tersebut layakan seperti memakan daging. Ghibah merupakan hal yang amat dibenci hal tersebut tersirat pada kalimat “bangkai daging saudaranya”.

Orang yang dighibahi disebut sebagai mayit hal tersebut karena orang yang telah mati tidak dapat melakukan pembelaan ketika seseorang melakukan ghibah maka orang yang di ghibahi tidak akan berdaya untuk melakukan paembelaan. Perumpamaan tersebut disebutkan agar hamba-hambaNya merasa takut dan akan menjauhi perbuatan ghibah.

Baca juga  Keutamaan Membaca Surah Al Fath di Malam Pertama Ramadan

3. Allah akan Membukakan Kejelekan Orang yang Suka Menggosip

Bahaya gosip yang ketujuh yaitu dengan kita melakukan gosip maka Allah akan membukakan kejelekan orang yang suka gosip baik itu secar alangsung maupun tidak langsung.

Aib yang kita miliki itu sangatlah banyak hal tersebut menjadi rahasia dan hanya Allah lah yang mengetahui segalanya, hal tersebut tidak akan tersebar kecuali ketika diri kita sendiri membukakan aibnya. Dengan kuasa Alla, Allah dapat membuka air walaupun orang tersebut mencoba menutupi aibnya secara rapat.

4. Gosip atau Gibah Lebih Keras dari pada Zina

Ketika seseorang melakukan ghibah bisakah Anda menarik kembali ucapanmu? Tentunya tidak. Ketika Anda melakukan ghibah kepada teman hal tersebut akan membuat teman Anda menceritakannya lagi kepada orang lainnya bahkan dapat berlanjut terus menerus sehingga terjadilah dosa berjamaah.

“Ghibah itu (dosanya) lebih berat dari (dosa) zina. Ditanyakan (pada Nabi): Bagaimana mungkin? Nabi menjawab: Lelaki yang berzina lalu bertaubat, maka Allah akan menerima taubatnya. Sedangkan pelaku ghibah dosanya tidak akan diterima kecuali ia dimaafkan oleh yang dighibahi.” (H.R. Tabrani).

5. Melenyapkan Amal Ibadah Seorang Mukmin

Dengan mengghibah, sebenarnya tanpa sadar seseorang sudah menghapuskan sendiri kebaikan-kebaikan yang ia miliki. Dengan kata lain, ghibah dapat melenyapkan amal ibadah. (DA)

Translate »