Perhiasan emas memang biasa digunakan terutama oleh kaum hawa. Namun tidak jarang juga banyak lelaki yang menggunakan perhiasan emas baik itu untuk hiasan atau sebagai cicin pernikahan.
Dalam ajaran Islam, ada aturan yang melarang laki-laki mengenakan emas, namun sebenarnya bukan tanpa alasan, hal tersebut tentu demi kebaikan umatnya. Ada beberapa alasan logis yang ditinjau dari berbagai sudut pandang mengenai alasan kenapa laki-laki dilarang mengenakan emas.
Melasir Wartakotalive, Ustadz Abdul Somad menjelaskan, jika Nabi Muhammad SAW mengharamkan umat laki-lakinya untuk memakai emas.
Dari sisi agama, laki-laki dilarang memakai emas karena dapat menyerupai perempuan.
Al-Bara bin Azib ra mengatakan, “Suatu ketika Nabi saw melihat seorang lelaki memakai cincin Emas di tangannya. Kemudian beliau memintanya agar dicopot dan melemparkannya ke tanah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Sedangkan dari sisi kesehatan, Ustadz Abdul Somad mengatakan emas dapat membawa molekul-molekul kecil masuk ke dalam pori-pori. Setelah masuk ke pori-pori, molekul-molekul tersebut kemudian bercampur dalam darah yang akhirnya masuk ke jantung dan menyebabkan penyakit Alzheimer. Alzheimer adalah penyakit tua sebelum masanya.
Hal ini tidak berlaku bagi wanita karena tumpukan atom emas tersebut dapat dikeluarkan bersamaan dengan haid, sehingga tidak membahayakan bagi kesehatan.
Dilihat dari sudut pandang ekonomi, emas dan sutra memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Hanya orang-orang dari lapisan ekonomi tertentu yang mampu memilikinya. Jadi, larangan emas dan sutra bagi laki-laki ini juga terkait dengan larangan hidup bermewah-mewahan.
Sedangkan, perempuan diperbolehkan memakai sutra ataupun emas karena secara kodrati perempuan memang suka menghias diri dan ingin terlihat cantik. Namun, hal ini pun dibatasi oleh ketentuan tidak berlebih-lebihan. (DA)
